Analisis Faktor Risiko Kejadian Kanker Servik
Tinjauan tentang Kanker
Tinjauan tentang Kanker Servik
Tinjauan Faktor Risiko Kanker Servik
Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
1. Kanker servik
Kanker
servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada
servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan
pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan
liang senggama (vagina) (Riono, 1999).
Keriteria objektif
a.
Kanker servik : Jika sesuai dengan kriteria diatas dan terdiagnosis
kanker servik berdasarkan hasil anamnese dan pemeriksaan melalui Pap’s
Smear Test, biopsi dan CT Sken seperti yang tercatat dalam status rekam
medik pasien.
b. Bukan kanker servik : Jika tidak sesuai dengan kriteria diatas
Umur
Yang
dimaksud umur dalam penelitian adalah perhitungan lama kehidupan dimana
dihitung berdasarkan waktu kelahiran hidup pertama hingga pada saat
penelitian berlangsung berdasarkan status yang tercantum dalam rekam
medik.
Kriteria objektif
a. Risiko Tinggi : Jika umur wanita > 35 tahun
b. Risiko Rendah : Jika umur wanita ≤ 35 tahun
Umur Perkawinan
Umur
perkawinan adalah umur seorang wanita pada saat melakukan ikatan resmi
pertama kali dengan seorang pria yang bukan muhrimnya. Umur perkawinan
ini dihitung berdasarkan tanggal, bulan dan tahun kelahiran sampai pada
saat melakukan akad nikah pertama.
Kriteria objektif
a. Risiko Tinggi : Jika umur perkawinan ≤ 20 tahun
b. Risiko Rendah : Jika umur perkawinan > 20 tahun
Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran yang dialami oleh seorang wanita atau banyaknya anak yang dilahirkan.
a. Risiko Tinggi : Jika jumlah anak yang telah dilahirkan > 3 orang
b. Risiko Rendah : Jika jumlah anak yang telah dilahirkan ≤ 3 orang
Hipotesis Penelitian
Hipotesis null (Ho)
Umur > 35 tahun bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker servik
Umur perkawinan ≤ 20 tahun bukan merupakan faktor risiko kejadian kanker servik
Paritas > 3 bukan merupakan faktor risiko kejadian kanker servik
Hipotesis alternatif (Ha)
Umur > 35 tahun merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker servik
Umur perkawinan ≤ 20 tahun merupakan faktor risiko kejadian kanker servik
Paritas > 3 merupakan actor risiko kejadian kanker servik
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan Case Control Study.
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kanker servik menurut
laporan rekam medik BLU Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
periode 2001 – 2004 yang berjumlah 414 kasus.
Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi. Terdapat 2 golongan yaitu sebagai berikut:
Kasus adalah penderita kanker servik.
Kontrol adalah bukan penderita kanker servik yang disamakan berdasarkan status pendidikan.
Penentuan
besar sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tabel
Lemeshow et.al.dengan perkiraan OR = 2,00 dalam jarak 50 % dengan
derajat kepercayaan 95 %. Perkiraan besar sampel 0,50 dan didapatkan
jumlah sampel 68 dengan perbandingan sampel kasus dan kontrol 1 : 1
sehingga jumlah keseluruhan 136 sampel.
Sampel diambil dengan teknik purpossive sampling dengan kriteria sebagai berikut :
Terdiagnosis kanker servik pada stadium tertentu
Telah menjalani pengobatan
Pada sampel dengan status kawin dan tidak sedang pada perkawinan lebih dari 1 kali
Status rekam medis lengkap
Pengumpulan Data
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari laporan
rekapitulasi penderita kanker servik BLU RS Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Setelah
data dikumpulkan dilapangan, ceklist diperiksa kelengkapannya apakah
sesuai dengan instrumen yang ada, bila ceklist tidak lengkap maka harus
kembali kelapangan
Bila
semua ceklist terisi sesuai dengan petunjuk pengisian maka langkah
selanjutnya adalah memberikan perlakuan terhadap data tersebut yang
terdiri atas editing, coding, tabulating, mengolah data, melakukan
analisis dan menarik kesimpulan.
Analisa Data
Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum variabel yang diteliti.
Analisa Bivariat
Analisa
bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat. Karena rancangan penelitian adalah studi kasus dan
kontrol maka dilakukan perhitungan Odds Ratio (OR).
Penyajian Data
Dalam bentuk tabel analisis univariat dan bivariat
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Responden
terbanyak berada pada kelompok umur 41 – 45 tahun sebanyak 35 (25,7%)
dan terendah pada kelompok umur 21 – 25 tahun sebanyak 1 (0,7%).
Jenjang
pendidikan yang telah ditamatkan responden, tertinggi sampai jenjang
SMA sebanyak 38 responden (27,9%) dan terendah dengan jenjang pendidikan
Stara 1 sebanyak 18 responden (13,2%).
Angka
tertinggi ditunjukkan pada ibu yang tidak bekerja diluar rumah (URT)
sebanyak 73 responden (53,7%) sedangkan jenis pekerjaan yang banyak
digeluti responden penelitian adalah sebagai pegawai Negeri Sipil (PNS)
sebanyak 39 responden (28,7%) dan terendah pada responden yang bekerja
sebagai petani sebanyak 4 responden (2,9%).
Sebagian
besar responden telah memiliki lama perkawinan 11 – 20 tahun sebanyak
52 (38,2%) sedangkan yang terendah adalah mereka yang memiliki lama
perkawinan ≤ 10 tahun sebanyak 19 responden (14,0%).
Sebagian
besar responden melaksanakan perkawinan pada umur antara 21 – 30 tahun
sebanyak 82 (60,3%) sedangkan terendah adalah pada umur > 30 tahun
sebanyak 14 (10,3%).
Sebagian besar responden telah memiliki anak <> 7 orang sebanyak 10 responden (7,4%).
Responden
dengan umur yang berisiko tinggi terhadap kanker servik sebagian besar
terdistribusi pada penderita kanker servik (kasus) sebanyak 63 (53,4%)
sedangkan responden dengan umur berisiko rendah sebagian besar
terdistribusi pada bukan penderita kanker servik (kontrol) sebanyak 13
(72,2%).
Odds
Ratio (OR) diperoleh nilai = 2,979 yang berarti bahwa umur > 35
tahun berisiko 3 kali mengalami kanker servik. Jika ditinjau dari nilai
confidence interval (CI) diperoleh nilai lower limit = 0,998 dan nilai
upper limit = 8,884 yang menunjukkan bahwa nilai upper dan lower limit
mencakup 1 sehingga hubungan yang ditimbulkan dikatakan tidak bermakna.
Responden
yang melaksanakan perkawinan pada umur berisiko tinggi sebagian besar
terdistribusi pada penderita kanker servik (kasus) sebanyak 24 (70,0%)
sedangkan responden yang melaksanakan perkawinan pada umur yang berisiko
rendah sebagian besar terdistribusi pada kontrol (bukan penderita
kanker servik) sebanyak 56 (58,3%).
Nilai
OR = 3,267 yang berarti bahwa perempuan yang melaksanakan perkawinan
pada umur ≤ 20 tahun berisiko 3,3 kali terhadap kejadian kanker servik.
Jika dengan memperhitungkan nilai confidence interval (CI) diperoleh
nilai lower limit = 1,485 dan nilai upper limit = 7,188 yang tidak
mencakup 1 sehingga hubungan yang ditimbulkan dikatakan bermakna.
Responden
dengan paritas yang berisiko tinggi sebagian besar terdistribusi pada
sampel kasus (penderita kanker servik) sebanyak 41 (70,7%) sedangkan
sampel dengan paritas dengan risiko rendah sebagian besar terdistribusi
pada sampel kontrol (bukan penderita) kanker servik sebanyak 51 sampel
(65,4%).
Odds
Ratio diperoleh nilai OR = 4,556 yang berarti bahwa paritas merupakan
faktor risiko kejadian kanker servik dengan besar risiko 4,6 kali pada
ibu dengan paritas > 3 untuk terkena kanker servik. Jika dengan
mempertimbangkan aspek confidence interval (CI) diperoleh nilai lower
limit = 2,1889 dan nilai upper limit = 9,481 dimana nilai lower dan
upper limit tidak mencakup 1 sehingga risiko yang ditimbulkan bermakna.
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan variabel penelitian
Keterbatasan peneliti
Kesimpulan
Umur
bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker servik dengan
nilai lower dan upper limit tidak mencakup 1 dimana umur lebih dari 30
tahun tidak memberikan pengaruh terhadap kejadian kanker servik.
Umur
perkawinan merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker servik
dengan besar risiko 2,545 kali untuk mengalami kanker servik pada
perempuan yang melaksanakan perkawinan pada usia ≤ 20 tahun
dibandingkan dengan perkawinan pada usia > 20 tahun dengan hubungan
yang ditimbulkan dikatakan bermakna sehingga Ho ditolak.
Paritas
merupakan faktor risiko terhadap kejadian kanker servik dengan besar
risiko 4,556 kali untuk terkena kanker servik pada perempuan dengan
paritas > 3 dibandingkan perempuan dengan paritas ≤ 3 dengan
hubungan yang ditimbulkan bermakna sehingga Ho ditolak.
Saran
Perlunya
peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap kanker servik terutama
dengan melaksanakan penyuluhan tentang kanker servik yang dimulai sejak
dini yaitu pada perempuan di usia remaja
Perlunya
pemberian aktivitas tambahan kepada kaum remaja dala upaya penundaan
usia perkawinan sehingga dapat mencegah terjadinya kanker servik
Perlunya
penanganan yang lebih lanjut terhadap kejadian kanker servik dengan
melaksanakan penyebaran informasi kepada ibu rumah tangga dimana
informasi tersebut merupakan upaya untuk merendahkan angka kehamilan
sehingga salah satu faktor risiko kanker servik yaitu paritas dapat
diatasi.
Perlunya
penelitian lebih lanjut dari beberapa faktor yang menjadi risiko
terhadap kejadian kanker servik yang dapat digunakan sebagai bahan
informasi dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan kematian dan
kesakitan akibat kanker servik.
Daftar Pustaka
Arif Mansjoer dkk, Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1999.
Arna Glasier dan Alisa Gebbie, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2005.
Depkes RI, Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat, Jakarta, 2003.
Depkes RI, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta, 2003.
Eko Budiarto, Metodologi Penelitian Kedokteran sebagai Pengantar, Jakarta, EGC, 2003.
Eko Budiarto dan Dewi Anggraeni, Pengantar Epidemiologi, Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2003.
Erik Tapan, Kanker, Antioksidan dan Terapi Komplementer, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005.
Lemeshow,dkk, Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. University Press. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta, 1995.
M. N. Bustan, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2000.
Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Edisi II, Penerbit Buku Kedokteran EGC, jakarta, 1998.
Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, CV. Alvabeta, Bandung
Wim De Jong, Kanker, Apakah Itu ? Pengobatan, Harapan hidup dan Dukungan Keluarga, Jakarta, Arcan, 2004.